Bertempat di
aula gedung B Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, acara pelantikan
Widyaiswara baru, Moshollin, M.Pd.I dan penyerahan Surat Keputusan (SK) Purna
Tugas Drs. Imam Sutikno, M.M. telah dilaksanakan dengan lancar (Kamis,
28/6/2018).
Acara
tersebut dihadiri oleh Kepala BDK Surabaya, para pejabat eselon IV, seluruh
Widyaiswara dan pegawai BDK Surabaya.
Pada
sambutan tentang pesan dan kesannya, mantan Kepala Sub Bagian Tata
Usaha(Kasubbag TU) yang biasa dipanggil dengan sapaan akrab Pak Imam atau Pak
Tik ini mengatakan bahwa sebelum menjabat sebagai Kasubbag TU, beliau dulunya
bercita-cita ingin menjadi widyaiswara. Akan tetapi karena usia sudah menginjak
50 tahun, maka hal itu sudah terlambat karena batas usia saat pelantikan
widyaiswara adalah 50 tahun. Selain itu bapak dua anak ini menyatakan bahwa
sangat senang bisa bekerja di BDK Surabaya dan berkumpul dengan keluarga besar
BDK Surabaya sehingga beliau berharap jika diperkenankan bisa tetap menjadi
anggota koperasi Balai Sejahtera sehingga bisa terus menjalin silaturrahim. Di akhir
sambutannya, penggemar olah raga tenis berharap BDK Surabaya semakin maju dan
lebih baik di masa-masa yang akan datang.
Kepala BDK Surabaya, Dr. H. Muchammad Toha, M.Si pada sambutannya
mengucapkan selamat kepada Bpk. Imam Sutikno yang telah memasuki masa pensiun
dengan khusnul khotimah dan selamat
kepada Bpk. Mushollin yang memasuki dunia widyaiswara di BDK Surabaya. Toha
yang telah menjabat sebagai Kepala BDK Surabaya di tahun ketiga ini menjelaskan
bahwa BDK Surabaya adalah Balai Diklat Kementerian Agama yang terbesar di
Indonesia. Dalam satu kali gelombang kegiatan diklat bisa melaksanakan 10
angkatan langsung. Kepada Mushollin, mantan dosen mutasi dari Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri(STAIN) Pamekasan ini, Toha berpesan bahwa menjadi
widyaiswara harus siap fisik dan materi yang luas, sebab jika dosen hanya
mengajar beberapa jam di dalam kelas, maka widyaiswara harus siap mengajar
seharian dari pagi jam 07.30 sampai jam 17.00. Terkadang jika materi tidak
selesai maka akan dilanjutkan hingga malam. Di akhir sambutannya, Toha berpesan
bahwa menjadi widyaiswara adalah sudah menjadi takdir Allah SWT sehingga beliau
berharap agar Bpk. Mushollin bisa menjaga takdir Allah tersebut dengan bekerja
sebaik-baiknya.(Rief)

No comments:
Post a Comment